Kamis, 20 Oktober 2016

Cara Kerja Alat Komunikasi Data

FAXIMILE


FAXIMILE adalah salah satu alat kominkasi data. Faximile berasal dari kata facsimile yang berarti menyalin sama persis dengan aslinya. Jadi faximile adalah alat yang dapat menyalin isi dari lembar dokumen sama persis dengan aslinya melalui media kabel telepon. Dokumen text atau gambar yang kita masukkan kedalam mesin fax direkam kemudian disalin ke dalam bentuk dukumen text atau gambar yang sama seperti aslinya ke nomer mesin fax yang kita tuju. Pada dasarnya bentuk mesin fax hampir sama dengan mesin telepon.

Prinsip kerja mesin fax yaitu, masukkan lembar dokumen atau gambar yang akan kita kirim ke bagian feeder di mesin fax, kemudian tekan nomer fax yang dituju maka setelah dokumen atau gambar direkam oleh mesin fax, lembar tersebut akan keluar lagi sedangkan isi dari  lembar tersebut akan terkirim ke nomer tujuan. Mesin fax penerima harus sudah siap dengan kertas yang akan mencetak dokumen atau gambar yang kita kirim.


Cara Kerja Faximile :

Pesawat Faximile merupakan perangkat terminal komunikasi yang digunakan untuk pengiriman/penerimaan data gambar (image) melalui jaringan telekomunikasi (PSTN/ISDN) berdasarkan proses scanning di sisi pengirim dan hot printing di sisi penerima. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa fax merupakan “foto copy jarak jauh”. Untuk jaringan PSTN, pesawat facsimile yang digunakan adalah fax standard yang dikenal dengan sebagai Group 3 Facsimile (G3 Fax). Pesawat facsimile biasanya dirancang dalam bentuk telah terintegrasi dengan fungsi pesawat telepon yang dalam penggunaannya hanya satu fungsi (fungsi telepon atau fax) pada saat yang sama.
Konfigurasinya dalam jaringan dan prinsip kerja transfer informasi hampir sama dengan telepon analog, yakni dilakukan proses pembangunan hubungan melalui jaringan terlebih dahulu dilanjutkan proses transfer informasi. Perbedaannya dalam hal transfer informasi. Dalam telepon, yang berkomunikasi adalah manusia dan bentuk informasinya berupa suara (voice), sedangkan dalam fax yang berkomunikasi adalah mesin dan yang ditransfer berupa informasi/data gambar. Konfigurasi jaringan dan prinsip kerjanya seperti terlihat dalam gambar berikut :



KETERANGAN GAMBAR :

• CCD SCANNER : sejenis camera recorder yang memiliki 1728 photosensor, digunakan untuk membaca (scanning) dokumen yang mau dikirim

• A/D CONVERTER : pengubah sinyal analog hasil scanning ke digital untuk proses kompresi

• MH/MR/MMR COMPRESSION : Modified Huffman/Modified Read/ Modified Modified Huffman : merupakan subsistem yang melakukan fungsi kompresi terhadap data/sinyal informasi untuk tujuan efisiensi bandwidth dalam pentransmisian melalui saluran pelanggan analog.

• TRANSMIT MODEM : mengkonversi sinyal digital hasil kompresi ke analog agar dapat disalurkan melaluisaluran pelanggan analog.

• RECEIVE MODEM : melakukan fungsi kebalikan dari RECEIVE MODEM agar dapat diproses lebih lanjut untuk printing.

• MH/MR/MMR EXPANSION : mengembalikan data terkompres menjadi data asli (=dekompresi)

• THERMAL PRINTER : melakukan fungsi pencetakan dokumen



SISI PENGIRIM :

1) Dokumen (text/gambar) yang akan dikirim, di-scan/dibaca oleh CCD Scanner yang dengan 1728 photosensor nya satu baris discan sekaligus yang berarti sekali scan 1728 titik/spot atau pixel terbaca.

2) Pembacaan dilakukan baris demi baris dengan spasi antar baris 0,1 inci
(0,254 mm).

3) Intensitas terang/gelapnya gambar (brightness) tiap pixel dinyatakan oleh satu pulsa dengan level (amplituda) tertentu dengan bobot nilai dari 0 sampai 127 di mana nilai 0 merupakan gambar paling terang (putih) dan 127 paling gelap (hitam). Jadi hasil scan berupa sinyal PAM

4) level tiap pixel kemudian diubah ke dalam format digital (biner) oleh A/D
CONVERTER.

5) Hasil digitalisasi ini selanjutnya dikompres pada MH/MR/MMR COMPRESSION dengan menggunakan Kode Huffman (Rekomendasi CCITT T-4) untuk tujuan penghematan bandwidth. Penghematan bandwidth ini sekitar 1/5 hingga 1/20 kali dari kebutuhan bandwidth sebenarnya (tanpa kompresi).

6) Hasil kompresi sebelum ditransmit diubah dulu ke sinyal analog oleh
MODEM dengan frekuensi rendah (di bawah 4 KHz) karena dua alasan :
- pertama karena keterbatasan kapasitas bandwidth saluran pelanggan analog yang dirancang untuk sinyal susra (300 – 3400
Hz).
- Kedua karena di sentral pada masukan sirkit saluran pelanggan terdapat filter LPF 4 KHz untuk anti aliasing.



SISI PENERIMA :

1) Sinyal masuk pada pesawat fax berupa sinyal analog terkompresi, maka langkah pertama dalam proses rekonstruksi adalah gambar adalah dilakukan demodulasi dari sinyal analog ke digital oleh RECEIVE MODEM.

2) Selanjutnya sinyal digital yang masih terkompresi ini oleh perangkat
MH/MR/MMR EXPANSION dilakukan proses ekspansi (dekompresi) untuk mengembalikan sinyal yang diterima menjadi bentuk sinyal PAM seperti pada pengirim.

3) Tinggi rendahnya level amplituda sinyal tiap pixel ini akan menentukan tingkat panas yang dihasilkan pada kawat-kawat kecil dalam THERMAL PRINTER. Kawat-kawat pemanas tsb memiliki spasi 203/inci untuk memanaskan kertas printer. Jika nilai level/amplituda suatu pixel maksimum maka panas kawat juga maksimum yang akan menghasilkan titik hitam pada kertas printer. Jika kawat baru saja dialiri arus maksimal atau panas maksimal, maka untuk normal kembali (ke keadaan level minimal atau 0) maka hanya diperlukan waktu beberapa mili detik.





SEKIAN DAN TERIMAKASIH :)  SEMOGA BERMANFAAT :)
Read More

Kamis, 06 Oktober 2016

Komunikasi Data

Perbedaan Sinyal Analog Dengan Sinyal Digital

A.   Sinyal Analog

Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.Dua Parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perbedaan sejumlah gelombang sinus dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapamencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya terbentuk gelombang sinus memiliki tuga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.

•           Amplitudo merupakan ukuran tingi rendahnya tegangan dari sinyal analog
•           Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam bentuk detik
•           Phase adalah besar sudut dari sinya analog pada saat tertentu

B.    Sinyal Digital

Sinyal digital adalah merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba0tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1 sehingga tidak mudah terpengaruh oleh darau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.
Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasanya disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital.
Sebuah bit dapat berupa nol (0)  atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 baah (21) kemungkinan nilai unutk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00 , 01, 10 dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesesar (2n) buah

Sistem analog dan sistem digital
Sistem analog memproses sinyal-sinyal bervariasi dengan waktu yang memiliki nilai-nilai kontinyu, teknologi analog merupakan proses pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang. Sistem analog digunakan untuk komunikasi yang lalulintasnya rendah. Pada sistem analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut. Analog dan digital sebenarnya lebih kepada istilah dalam penyimpanan dan penyebaran data. Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”.
Sistem digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. Secara singkat, digital berasal dari kata Digitus, dalam Bahasa Yunani berarti jari jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena itu Digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit (Binary Digit).
Digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). Digital itu bernilai 0 dan 1, atau logika biner atau diskrit .Besarnya nilai suatu sistem digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). Jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi sistem digital. Contoh kasus ada sistem digital dengan lebar 1 byte (8 bit). Maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh sistem adalah bilangan bulat dari 0 – 255 ( 256 nilai : 2 pangkat 8 ). Sistem digital memproses sinyal-sinyal yang memiliki nilai-nilai diskrit.

Sinyal digital dan sinyal analog

a. Sinyal analog
    Secara singkat, sinyal analog adalah istilah yang digunakan dalam ilmu teknik (terutama teknik elektro, teknik informasi, dan teknik kendali), yaitu suatu besaran yang berubah dalam waktu atau dan dalam ruang, dan yang mempunyai semua nilai untuk untuk setiap nilai waktu (dan atau setiap nilai ruang). Digunakan juga istilah Sinyal Kontinyu, untuk menggambarkan bahwa besaran itu mempunyai nilai yang kontinyu (tak terputus).
Sedangkan secara umum, sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.

· Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
· Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
· Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Sinyal analog pertama kali digunakan pada 1800-an. Mereka digunakan bersama dengan kabel telepon tembaga untuk mentransmisikan percakapan. Ini terlibat menggunakan 2 konduktor untuk setiap baris (mengirim dan menerima). Sebagai teknologi yang berkembang semakin banyak orang mulai menggunakan telepon membuat sinyal analog terlalu mahal dan sulit untuk mempertahankan. Hal ini disebabkan cara kerja sinyal-sinyal analog.
b. Sinyal digital
Secara umum, Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), dengan kata lain, merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.

Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu :
Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri.
Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.

Kelebihan informasi digital adalah kompresi dan kemudahan untuk ditransfer ke media elektronik lain. Kelebihan ini dimanfaatkan secara optimal oleh teknologi internet, misalnya dengan menaruhnya ke suatu website atau umumnya disebut dengan meng – upload. Cara seperti ini disebut online di dunia cyber. Nilai 2-phase diskrit (Boolean,binary) bernilai tinggi/rendah (high/low), benar/salah (true/false), atau 1/0. Sistem Analog/Digital memproses sinyal-2 bervariasi dengan waktu yang memiliki nilai-2 kontinyu/ 2phase diskrit values.

Gambar sinyal digital dan analog
Hasil gambar untuk gambar sinyal analog




Contoh sinyal analog dan sinyal digital
a. sinyal analog
sinyal suara pada radio konvensional,
sinyal gambar (foto) pada kamera konvensional,
sinyal video pada televisi konvensional.
Televisi analog, dimana televise analog ini dapat mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog.

b. sinyal digital
Contohnya kebanyakan digunakan dalam berbagai aplikasi:
Aplikasi pengolahan suara pada kanal telepon,
pemrosesan citra serta transmisinya,
dalam bidang seismologi dan geofisika,
eksplorasi minyak,
deteksi ledakan nuklir,
pemrosesan sinyal yang diterima dari luar angkasa, dan sebagainya.

Perbedaan sistem analog dan digital
Salah satu karakteristik sistem digital adalah bahwa ia bersifat diskrit, sedangkan sistem analog bersifat kontinyu sehingga pengukuran yang didapat sebenarnya lebih tepat dari sistem digital hanya saja banyak keuntungan-keuntungan yang lain yang dimiliki oleh sistem digital. Masing-masing sistem tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri tergantung dari untuk kasus apa sistem tersebut digunakan. Perbedaan paling mendasar dari Analog dan Digital adalah pada bentuk gelombang sinyal masing-masing . Sinyal Analog mempunyai bentuk sinus atau setengah lingkaran,sedangkan sinyal digital mempunyai bentuk gelombang persegi atau kotak . Bentuk gelombang sinyal listrik bisa dilihat dengan alat bernama Osiloskop .

Kelebihan sistem digital dibandingkan sistem analog
Beberapa keunggulan dari sistem digital adalah :
Teknologi digital menawarkan biaya lebih rendah, keandalan (reability) lebih baik, pemakain ruang yang lebih kecil dan konsumsi daya yang lebih rendah
Teknologi digital membuat kualitas komunikasi tidak tergantung pada jarak
Jaringan digital ideal untuk komunikasi data yang semakin berkembang
Teknologi digital memungkinkan pengenalan layanan-layanan baru
Teknologi digital menyediakan kapasitas transmisi yang besar
Kemampuan memproduksi sinyal yang lebih baik dan akurat.
Mempunyai reliabilitas yang lebih baik (noise lebih rendah akibat imunitas yang lebih baik).
Fleksibilitas dan fungsionalitas yang lebih baik.
Kemampuan pemrograman yang lebih mudah.
Lebih cepat (debug IC complete complex digital dapat memproduksi sebuah keluaran lebih kecil dari 2 nano detik).
Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
Pada sistem digital, amplifier digantikan regenerative repeater. Fungsi repeater selain menguatkan sinyal, juga “membersihkan” sinyal tersebut dari noise. Pada sinyal “unipolar baseband”, sinyal input hanya mempunyai dua nilai – 0 atau 1. Jadi repeater harus memutuskan, mana dari kedua kemungkinan tersebut yang boleh ditampilkan pada interval waktu tertentu, untuk menjadi nilai sesungguhnya di sisi terima.
Sistem komunikasi digital berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa dimanipulasi dengan rangkaian rangkaian logika, atau jika perlu, dengan mikroprosesor. Operasi-operasi matematika yang rumit bisa secara mudah ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau keamanan dalam transmisi sinyal.

Kerugian sistem digital dibandingkan dengan sistem analog
Kerugian sistem digital dibandingkan dengan sistem analog adalah, bahwa sistem digital memerlukan bandwidth yang besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat ditransmisikan menggunakan single -sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz. Dengan menggunakan sistem digital, untuk mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan bandwidth hingga empat kali dari sistem analog. Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia sinkronisasi. Ini penting bagi sistem untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah terkirim dengan benar.
Kelemahan sistem analog
1. digital hanya mempertimbangkan speed, power dissipation analog harus memepertimbangkan speed, power dissipation, gain, precission, supply voltage dsb.
2. Analog lebih sensitif terhadap derau/noise, crosstalk dan interferensi (kecepatan & presisi).
3. jarang yang bisa diotomatisasi dalam perancangan seperti digital yang bisa di Lay out dan sintesis secara otomatis.
4. Modelling & Simulation untuk analog memerlukan pengalaman karena banyak efek dan perilaku yang “aneh”
Contoh instrumen analog dan digital:
Instrument Analog
Remote TV
Spedometer pada motor
Pengukur tekanan
Telepon
Radio analog
6. Grafik equalizer
7. Piranti ukur kumparan putar (multimeter analog, ampere meter analog dll)
8. Tabung sinar katoda pada osciloskop
Instrument Digital
Jam digital
Kamera digital
Penunjuk suhu digital
Kalkulator digital
Computer
HP
Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Tentang Saya

Foto saya
SMK NEGERI 1 LEMAHABANG TKJ 09

Referensi

Pengunjung Setia

Pengunjung Setia

Pengunjung Setia

Pengunjung Setia

Pengunjung Setia

Pengunjung Setia

Pengunjung Setia

Pengunjung Setia

Copyright © Blog Pintar | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com